Rabu, 15 Januari 2014

Sejarah Merseyside Derby

Liverpool adalah rumah bagi 552.267 warganya yang terletak di pinggir Sungai Mersey yang bermuara ke Samudera Atlantik yang berada di laut lepas. Kota ini memang tidak sebesar London ataupun Manchester yang sangat maju dengan ekonomi dan bisnisnya, tetapi dalam hal sepakbola, Liverpool adalah kota tersukses dalam sejarah sepakbola di Inggris. Di kota ini, ada 2 klub besar yang pertemuan antara keduanya memiliki sejarah panjang dan keunikan tersendiri, siapakah mereka dan bagaimana kisahnya?




Derby Merseyside adalah nama yang diberikan untuk pertandingan sepak bola antara Liverpool dan Everton , dua klub paling sukses dari kota Liverpool di Inggris. 

Secara tradisional, derby Liverpool disebut sebagai derby yang 'ramah' karena banyaknya keluarga yang mendukung Reds dan pendukung Blues di dalamnya. Pertandingan baru disebut sebagai "derby Merseyside" setelah satu surat kabar nasional pada tahun 1955 memberikan judul ditajuk beritanya. Jadi 19 tahun sebelum county Merseyside dibentuk, pertandingan ini dikenal sebagai hanya 'derby'.

Dengan begitu banyak keluarga dan teman-teman pendukung kedua klub, tidak jarang untuk melihat Liverpudlians dan Evertonians duduk bersama-sama dan saling membantu selama derby.
Namun, persaingan telah diintensifkan dan mematikan lapangan, dan sejak dimulainya Liga Premier ,Derby Merseyside telah memiliki kartu merah lebih dari permainan lainnya, dengan demikian telah disebut sebagai "Yang paling tidak disiplin dan paling kacau di Liga Premier ".









Ada sejumlah alasan untuk disebut derby. Pertama klub yang terletak di utara kota dan sangat dekat satu sama lain (kurang dari satu mil), dengan hanya Stanley Park memisahkan keduanya. Everton pernah bermain di Anfield (stadion yang kini digunakan Liverpool) , sebelum sengketa sewa dengan pemilik tanah. Everton pindah ke Goodison Park dan pembentukan Liverpool FC Dari 1902 hingga 1932 dua klub bahkan berbagi stadion yang sama. Everton pernah dicap sebagai club Katolik saat diperkuat pemain Irlandia sukses Tommy Eglington, Peter Farrell dan Jimmy O'Neill serta manajer Johnny Carey. Hal ini menyebabkan Liverpool dianggap sebagai klub Protestan.Namun hal tersebut hanya 'selentingan' dari fans masing-masing. 

Anfield Road and Goodison Park
Melihat jauh lagi ke belakang, Liverpool dan sang tetangga, Everton, menjadikan kota Liverpool sebagai kota tersukses di Inggris dalam hal sepakbola. Hingga tulisan ini diturunkan, kota Liverpool menghasilkan 27 trofi juara Liga Inggris (Liverpool 18 trofi, Everton 9 trofi), lebih banyak daripada kota Manchester (23 trofi) dan London (19 trofi). Jumlah tersebut belum ditambah dengan gelar-gelar domestik dan non domestik lainnya, dan tentunya juga dengan 5 trofi Piala Champions milik Liverpool yang menjadi rekor klub Inggris. Uniknya, gelar Liga Champions ke-5 Liverpool tersebut diraih di musim yang sama ketika Everton berhasil finish klasemen Liga Inggris di atas Liverpool untuk pertama kalinya setelah 18 tahun terakhir.






"Are you watching Manchester?"


Derby terpanas? Yes, karena tidak jarang ditemukan bahwa dalam sebuah keluarga di Liverpool, anggota keluarganya mungkin mendukung dua klub yang berbeda. Liverpool adalah kota kecil, sehingga pernikahan antar sesama penduduk Liverpool adalah hal yang biasa. Maka jangan heran jika dalam sebuah keluarga di Liverpool memiliki dua atribut berbeda di rumahnya. Sang Ayah bisa saja pendukung Liverpool, sang Ibu pendukung Everton, dan anak-anaknya sudah pasti berbeda-beda pula. Hal ini bukanlah hal yang asing di kalangan Liverpudlian sejak dahulu. Meskipun berbeda warna, sangat jarang terjadi perkelahian satu sama lain. Karena mereka percaya bahwa mereka adalah satu keluarga. Pada final Piala Liga di tahun 1984, kedua supporter duduk berdampingan di stadion sambil meneriakkan, ‘are you watching Manchester?’ sebagai sindiran kepada klub dari kota sebelah yaitu Manchester United dan Manchester City yang tidak pernah akur di Derby Manchester. Selain itu, jarak antara markas kedua tim yang hanya selemparan batu jauhnya menjadikan fans dua klub yang berlainan warna ini selalu berdekatan satu sama lain.


Inilah sejarah tentang Derby Merseyside yang selama ini kita sering dengar.


This Is Merseyside United

Tidak ada komentar:

Posting Komentar